Nyi Subang Larang,Tokoh Perempuan Berpengaruh Asal cirebon,Ternyata bernama
Seputar Informasi

Nyi Subang Larang,Tokoh Perempuan Berpengaruh Asal cirebon,Ternyata bernama Asli Kubang Kencana Ningrum

21
×

Nyi Subang Larang,Tokoh Perempuan Berpengaruh Asal cirebon,Ternyata bernama Asli Kubang Kencana Ningrum

Sebarkan artikel ini

 

Jabar.ex-pose.Net Cirebon – 4 Mei 2025
Sosok Nyi Subang Larang selama ini dikenal luas sebagai istri kedua Prabu Siliwangi dari Kerajaan Pakuan Pajajaran. Namun, fakta menarik terungkap bahwa nama asli tokoh perempuan ini adalah Kubang Kencana Ningrum, dan ia merupakan putri asli dari Cirebon.

Nyi Subang Larang lahir pada tahun 1404 dan merupakan putri dari Ki Gedeng Tapa, seorang bangsawan sekaligus Syahbandar dari Singapura — sebuah kerajaan kecil yang terletak di wilayah Cirebon masa itu. Ia dikenal sebagai tokoh perempuan yang sangat berpengaruh dalam tatanan masyarakat Sunda, khususnya dalam sejarah penyebaran Islam di Jawa Barat.

Dari pernikahannya dengan Prabu Siliwangi, Subang Larang dikaruniai tiga orang anak yang semuanya memainkan peran penting dalam sejarah Islamisasi di Nusantara:

1. Raden Walangsungsang (Pangeran Cakrabuana), lahir tahun 1423, merupakan pendiri Kesultanan Cirebon dan dikenal sebagai pelopor penyebaran Islam di wilayah tersebut.

2. Nyi Rara Santang, lahir tahun 1426, merupakan ibu dari Sunan Gunung Jati (Syarif Hidayatullah), salah satu Wali Songo yang sangat berpengaruh dalam dakwah Islam di tanah Jawa.

3. Raden Kian Santang, lahir tahun 1428, adalah tokoh legendaris yang dikenal pula sebagai Sunan Rohmat, dan aktif menyebarkan ajaran Islam di wilayah Jawa Barat.

 

Nyi Subang Larang merupakan murid dari Syekh Quro (Syekh Hasanuddin), ulama besar pendiri pesantren di Karawang. Ia dikenal sebagai perempuan yang teguh dalam keyakinannya dan mewariskan ilmu serta nilai-nilai Islam kepada keturunannya, yang kemudian menjadi tokoh sentral dalam sejarah Islam di Tatar Sunda.

BACA JUGA  Rekomendasi Tempat Healing di Bogor, Hanjuang Hills Camp 

Subang Larang wafat pada tahun 1441 di Keraton Pakuan, dan dimakamkan di Muara Jati, Cirebon. Hingga kini, makamnya masih sering diziarahi sebagai bentuk penghormatan terhadap jasanya dalam penyebaran Islam dan peran pentingnya dalam sejarah kerajaan dan dakwah di Nusantara.

(Redaksi)