Jabar ex-pose.NETGarut 16 februari 2025.Ketua Gawatra, Dede Saliman: Wartawan Harus Adaptif dan Berintegritas
Dalam era digital yang terus berkembang, profesi wartawan tetap menjadi elemen penting dalam menjaga keseimbangan demokrasi. Mereka bukan hanya penyampai berita, tetapi juga pengawas kebijakan, penegak transparansi, dan suara bagi masyarakat. Ketua Gabungan Wartawan Indonesia (Gawatra), Dede Saliman, menekankan bahwa wartawan harus memiliki integritas tinggi serta mampu beradaptasi dengan perkembangan teknologi agar tetap relevan.
Peran Wartawan: Lebih dari Sekadar Peliput Berita
Wartawan memiliki tugas utama untuk mencari, mengumpulkan, mengolah, dan menyajikan informasi secara objektif kepada publik. Mereka berfungsi sebagai “pilar keempat” dalam demokrasi, setelah eksekutif, legislatif, dan yudikatif. Peran ini menjadikan wartawan sebagai garda terdepan dalam mengungkap fakta, terutama dalam mengawasi kebijakan pemerintah dan memastikan transparansi.
Menurut Dede Saliman, wartawan masa kini harus menguasai berbagai keterampilan, mulai dari penulisan berita, analisis data, hingga pemanfaatan teknologi digital. “Kemampuan adaptasi dengan era digital sangat penting agar wartawan tidak tertinggal,” ujarnya.
Proses Panjang di Balik Setiap Berita
Menjadi wartawan bukanlah pekerjaan yang mudah. Dibalik setiap berita yang tersaji, terdapat proses panjang yang membutuhkan ketelitian dan dedikasi tinggi. Beberapa tugas utama wartawan meliputi:
Mencari dan Mengumpulkan Informasi: Wartawan harus menggali informasi dari berbagai sumber terpercaya, melakukan wawancara, serta melakukan riset mendalam.
Mengolah dan Menyajikan Berita: Informasi yang diperoleh harus diverifikasi kebenarannya sebelum disajikan ke publik dalam format yang menarik dan mudah dipahami.
Investigasi dan Pengawasan: Wartawan memiliki peran penting dalam membongkar kasus korupsi, pelanggaran hukum, atau isu-isu sensitif lainnya yang membutuhkan keberanian dan ketekunan tinggi.
Menjaga Kredibilitas: Akurasi dan keberimbangan dalam berita adalah prinsip utama yang harus dijunjung tinggi oleh setiap wartawan.
Kode Etik Jurnalistik: Pedoman Profesionalisme
Untuk menjaga integritas profesi, wartawan wajib mematuhi Kode Etik Jurnalistik (KEJ) yang berisi 11 pasal, mencakup prinsip independensi, verifikasi informasi, serta penghormatan terhadap privasi narasumber.
Independensi: Wartawan harus bebas dari intervensi politik, bisnis, atau kepentingan tertentu agar berita yang disajikan tetap objektif.
Verifikasi Informasi: Setiap berita harus melalui proses pemeriksaan fakta yang ketat untuk menghindari penyebaran hoaks.
Penghormatan Privasi: Wartawan harus menjaga privasi narasumber, termasuk merahasiakan identitas mereka jika diperlukan.
Selain itu, wartawan profesional diwajibkan memiliki sertifikat kompetensi dari Dewan Pers sebagai bukti keahlian dan tanggung jawab dalam menjalankan profesinya.
Tantangan Profesi Wartawan di Era Digital
Meskipun memiliki peran penting dalam demokrasi, wartawan menghadapi berbagai tantangan, mulai dari ancaman keselamatan fisik hingga tekanan politik dan bisnis. Di Indonesia, meskipun terdapat Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers, wartawan masih sering menghadapi intimidasi saat meliput isu-isu sensitif.
“Profesi ini penuh risiko, tetapi tetap harus berpegang pada etika. Wartawan tidak boleh terpengaruh oleh kepentingan tertentu dan harus tetap berpihak pada kebenaran,” tegas Dede Saliman.
Masa Depan Jurnalistik: Adaptasi di Era Digital
Perkembangan teknologi telah mengubah cara wartawan bekerja. Saat ini, mereka tidak hanya menulis berita, tetapi juga harus menguasai platform digital, media sosial, serta konten multimedia seperti video, podcast, dan infografis.
Untuk tetap bertahan dan relevan, wartawan harus terus meningkatkan keterampilan mereka dalam bidang teknologi, kecerdasan buatan (AI), big data, dan algoritma media sosial. Namun, meskipun teknologi terus berkembang, nilai fundamental seperti kejujuran, integritas, dan independensi harus tetap menjadi fondasi utama dalam profesi ini.
Kesimpulan: Wartawan sebagai Pilar Demokrasi
Wartawan memainkan peran krusial dalam menjaga transparansi dan keadilan dalam masyarakat. Dengan mematuhi Kode Etik Jurnalistik dan regulasi Dewan Pers, mereka dapat menjalankan tugasnya dengan profesionalisme dan integritas.
Di tengah perubahan era digital, wartawan harus terus beradaptasi dan meningkatkan kemampuan mereka agar tetap relevan. Seperti yang disampaikan oleh Dede Saliman, “Selama wartawan tetap berpegang pada kebenaran dan bekerja dengan profesionalisme, profesi ini akan terus menjadi kekuatan utama dalam membangun masyarakat yang lebih cerdas dan berdaya.”
(Red)