Kordinator Acara Audensi dengan DPRD Garut,Yusuf Sudrajat Pimpin Rapat Rencana Audensi Dengan Direksi Perumda Tirta Intan PDAM

Jabar.ex-pose.Net garut,12 Mei 2025 – Dalam rangka menindaklanjuti hasil analisa Dewan Pengawas Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Intan Kabupaten Garut periode 2019–2023, Koordinator acara audiensi dengan DPRD Kabupaten Garut, Yusuf, memimpin jalannya rapat persiapan audiensi bersama Direksi PDAM Tirta Intan. Rapat ini dilaksanakan pada hari Senin, 12 Mei 2025, bertempat di Sekretariat GMBI yang beralamat di Jalan Patriot No. 7, Kelurahan Sukagalih, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut.

Agenda rapat ini merupakan bentuk keseriusan berbagai elemen masyarakat dalam mengawal transparansi dan akuntabilitas pengelolaan PDAM sebagai perusahaan daerah yang menyangkut hajat hidup orang banyak, khususnya masyarakat Garut yang menjadi pelanggan layanan air bersih.

Rapat yang dipimpin langsung oleh Yusuf tersebut, dihadiri oleh sejumlah tokoh penting yang juga merupakan bagian dari tim analisa dan perwakilan masyarakat, antara lain Koordinator Ragap Ganda Permana, S.H., Syam Yosep, S.H., M.H., Tedi Sutardi, dan Eldy Supriadi. Mereka bersama-sama membahas secara mendalam poin-poin penting dari laporan analisa Dewan Pengawas PDAM selama lima tahun terakhir. Fokus utama dalam diskusi mencakup efisiensi pengelolaan, kinerja, pelayanan publik, serta rekomendasi tindak lanjut untuk dibawa dalam forum audiensi mendatang.

Koordinator Ragap Ganda Permana, S.H.,sekaligus Ketua DPD GMBI kab Garut,dalam pemaparannya menyampaikan bahwa terdapat sejumlah temuan signifikan dalam laporan Dewan Pengawas PDAM, termasuk potensi, ketidaksesuaian program kerja dengan realisasi, serta kurangnya inovasi dalam peningkatan kualitas layanan kepada pelanggan. Ia menekankan pentingnya audiensi dengan Direksi PDAM dan DPRD agar ada kejelasan pertanggungjawaban serta perbaikan manajerial di masa mendatang.

Sementara itu, Syam Yosep, S.H., M.H., menggarisbawahi urgensi pengawasan melekat terhadap badan usaha milik daerah (BUMD) seperti PDAM Tirta Intan. Menurutnya, sebagai perusahaan yang dibiayai sebagian dari APBD dan pendapatan masyarakat, PDAM harus transparan dalam laporan keuangannya dan terbuka dalam menjawab kritik serta masukan dari masyarakat.

Dalam rapat ini, Yusuf sebagai koordinator acara menyatakan bahwa audiensi yang direncanakan akan menjadi forum yang strategis untuk menyampaikan aspirasi dan hasil kajian kepada para pengambil kebijakan, baik di internal PDAM maupun legislatif daerah. Ia menegaskan bahwa seluruh data dan temuan telah disusun secara sistematis untuk disampaikan secara resmi dalam audiensi yang akan dijadwalkan bersama DPRD Kabupaten Garut.

Rapat berlangsung dalam suasana penuh keseriusan namun tetap terbuka untuk berbagai masukan dari seluruh peserta. Hasil dari pertemuan ini nantinya akan menjadi dokumen penting yang akan diserahkan kepada DPRD dan Direksi PDAM sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan strategis terkait perbaikan layanan air bersih di Kabupaten Garut.(Taufik)