Gunung Aktif di Jabar Menggeliat: Ini Imbauan Resmi untuk Warga
Jabar.ex-pose.net – Ketua Tim Mitigasi Gunung Api dari Badan Geologi, Heruningtyas menyampaikan bahwa terjadi peningkatan jumlah gempa vulkanik dan emisi gas dari kawah utama Gunung Tangkuban Perahu
“Gunung terlihat jelas hingga tertutup kabut dengan level 0-III. Asap kawah utama teramati berwarna putih dengan intensitas tipis hingga sedang,” katanya di Subang pada Selasa (3/6).
“Namun, tinggi asap belum dapat diamati. Cuaca di sekitar kawasan cenderung cerah hingga mendung, dengan arah angin lemah hingga sedang bertiup ke timur dan barat daya,” sambung Heruningtyas.
Iya menambahkan, pengamatan kegempaan mencatat 13 kali gempa hembusan dengan amplitudo 1,5–10 mm dan durasi 30–50 detik.
“Selain itu, tercatat 134 kali gempa low frequency dengan amplitudo 1,5–12 mm dan durasi 10–29 detik. Terdapat pula tiga kali gempa vulkanik dangkal berdurasi 6–8 detik,” ucap Heruningtyas.
Heruningtyas menegaskan bahwa kondisi tersebut menunjukkan dinamika yang meningkat di tubuh gunung.
“Kami mengimbau masyarakat untuk tidak turun ke dasar Kawah Ratu maupun Kawah Upas, serta tidak berlama-lama di kawasan kawah aktif,” ujarnya.
Iya menjelaskan, jika peningkatan intensitas asap atau tercium bau gas menyengat, segera tinggalkan area kawah untuk menghindari potensi bahaya gas beracun atau erupsi freatik
“Kami mengingatkan agar masyarakat mewaspadai konsentrasi gas vulkanik yang dapat meningkat secara tiba-tiba dan berdampak pada kesehatan. Letusan freatik bisa terjadi mendadak tanpa gejala awal yang mencolok,” ucap Heruningtyas.
Heruningtyas meminta masyarakat tetap tenang dan tidak terpengaruh isu-isu yang belum dapat dipastikan kebenarannya.
“Kami menyarankan agar warga mengikuti perkembangan resmi dari BPBD setempat dan selalu menaati arahan petugas,” katanya.
Sementara itu, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Subang, Udin Jazudin juga mengkonfirmasi ke Badan Geologi terkait kondisi terkini. Iya pun menambahkan, masyarakat Subang khawatir dengan peningkatan yang terjadi.
“Apalagi berbagai potongan video di media sosial Tiktok yang belum jelas kebenarannya beredar santer dan membuat warga khawatir sehingga kami perlu mengecek dan memberikan informasi yang valid,” ungkapnya.
Penulis: Gatot
Editor: Rieke