Berita DaerahBerita UtamaPemerintahan Daerah

Disdagin Kabupaten Bogor Rutin Pengajian Angkat Makna Isra Miraj

5
×

Disdagin Kabupaten Bogor Rutin Pengajian Angkat Makna Isra Miraj

Sebarkan artikel ini
IMG 20250217 WA0067

Disdagin Kabupaten Bogor Rutin Pengajian Angkat Makna Isra Miraj

Jabar.ex-pose.net, Bogor – Pegawai Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kabupaten Bogor melaksanakan kegiatan pengajian rutin bulanan dalam rangka meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT pada Kamis, 30 Januari2025.

IMG 20250217 WA0066

Bertempat di ruang serbaguna Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bogor ini di ikuti oleh seluruh pegawai dengan khidmat. Dan mendatangkan Ustad zohan Burhanudin dari Bojonggede, Kabupaten Bogor.

Isra Mi’raj adalah dua perjalanan yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW dalam waktu satu malam. Kejadian ini merupakan salah satu peristiwa penting bagi umat Islam.

Sebab, pada peristiwa ini Nabi Muhammad SAW mendapat perintah untuk menunaikan salat lima waktu sehari semalam.

Isra Mi’raj terjadi pada periode akhir kenabian di Makkah, sebelum Rasulullah SAW hijrah ke Madinah.

Menurut al-Maududi dan mayoritas ulama, Isra Mi’raj terjadi pada tahun pertama sebelum hijrah, yaitu antara tahun 620-621 M.

Menurut al-Allamah al-Manshurfuri, Isra Mi’raj terjadi pada malam 27 Rajab tahun ke-10 kenabian, dan inilah yang populer.

Namun demikian, Syaikh Shafiyurrahman al-Mubarakfuri menolak pendapat tersebut dengan alasan karena Khadijah ra meninggal pada bulan Ramadhan tahun ke-10 kenabian, yaitu 2 bulan setelah bulan Rajab dan saat itu belum ada kewajiban salat lima waktu.

Al-Mubarakfuri menyebutkan enam pendapa tentang waktu kejadian Isra Mi’raj. Tetapi tidak ada satupun yang pasti. Dengan demikian, tidak diketahui secara persis kapan tanggal terjadinya Isra Mi’raj.

Isra’ Mi’raj merupakan perjalanan suci bukan sekadar perjalanan ‘wisata’ biasa bagi Rasul.

Peristiwa ini menjadi perjalanan bersejarah sekaligus titik balik dari kebangkitan dakwah Rasulullah SAW.

Jika perjalanan hijrah dari Mekah ke Madinah pada 662 M menjadi permulaan dari sejarah kaum Muslimin atau perjalanan Haji Wada yang menandai penguasaan kaum Muslimin atas kota suci Mekah.

Maka Isra Mi’raj menjadi puncak perjalanan seorang hamba (al-abd) menuju sang pencipta (al-Khalik). Isra Mi’raj adalah perjalanan menuju kesempurnaan ruhani (insan kamil).

Sehingga, perjalanan ini menurut para sufi adalah perjalanan meninggalkan bumi yang rendah menuju langit yang tinggi.

Inilah perjalanan yang amat didambakan setiap pengamal tasawuf. Sedangkan menurut Dr Jalaluddin Rakhmat, salah satu momen penting dari peristiwa Isra Mi’raj yakni ketika Rasulullah SAW ‘berjumpa’ dengan Allah SWT.

Ketika itu dengan penuh hormat Rasul berkata “Attahiyatul mubaarakaatush shalawatuth thayyibatulillah”.

“Segala penghormatan, kemuliaan, dan keagungan hanyalah milik Allah saja”.

Allah SWT pun berfirman, “Assalamu’alai kaayyuhannabiyu warahatullahi wabarakaatuh”.

Peristiwa Isra Mi’raj terbagi dalam dua peristiwa yang berbeda. Dalam Isra Mi’raj, Nabi Muhammad SAW “diberangkatkan” oleh Allah SWT dari Masjidil Haram hingga Masjidil Aqsa. Lalu dalam Mi’raj

NabiMuhammad SAW dinaikkan ke langit sampai ke Sidratul Muntaha yang merupakan tempat tertinggi.

Disini, Nabi mendapat perintah langsung dari Allah SWT untuk menunaikan salat lima waktu.

Ada beberapa pertanyaan mengenai peristiwa Isra’ Mi’raj. Salah satunya, mengapa dalam peristiwa itu Rasul diperjalankan ke Masjidil Aqsa?

Kenapa tidak langsung saja ke langit Paling tidak ada beberapa hal hikmahnya. Pertama, bahwa Nabi Muhammad adalah satu-satunya Nabi dari golongan Ibrahim AS yang berasal dari Ismail AS.

Sedangkan Nabi lainnya adalah berasal dari Ishaq AS. Hikmah lainnya adalah, bahwa Nabi Muhammad berdakwah di Makkah. Dan Nabi yang lain berdakwah di sekitar Palestina.

BACA JUGA  Bupati: Pelatihan Akutansi Koperasi Tahun 2022 Penting bagi Koperasi di Bengkalis