Jabar ex-pose.Net Garut –Selasa 18 februari 2025, Kepala Desa Cikarag, Kecamatan Malangbong, Kabupaten Garut, Jafar Sidiq, mengecam keras pemberitaan sejumlah media yang dinilainya mengandung fitnah. Dalam pemberitaan yang dimaksud, ia disebut sebagai “oknum” dan dituding menantang duel seorang wartawan.
Pemberitaan tersebut dimuat oleh media berinisial BSRI dengan judul “Sungguh Miris, Oknum Kepala Desa Cikarag Menantang Duel Wartawan” pada 17 Februari 2025, serta oleh media berinisial B09 dengan judul “Oknum Kades di Garut Diduga Tantang Wartawan Duel, Wartawan: ‘Hormatlah Pada Hukum Negara Kita’” pada 16 Februari 2025.
Jafar Sidiq menegaskan bahwa dirinya tidak pernah bermaksud melakukan tindakan sebagaimana yang diberitakan. Ia mengaku sangat kecewa dengan narasi yang dianggap menyimpang dari fakta.
“Jelas saya sangat kecewa atas pemberitaan menyimpang tersebut. Saya tidak bermaksud seperti yang dituduhkan dalam berita itu,” ujar Jafar, Selasa (18/2).
Kronologi Kejadian
Menurut Jafar, polemik ini bermula ketika seorang yang mengaku wartawan berinisial R ingin mengonfirmasi terkait program yang telah dijalankan oleh Desa Cikarag. Jafar menyatakan bahwa dirinya selalu terbuka terhadap tugas jurnalistik dalam kondisi apa pun.
Namun, komunikasi via WhatsApp dengan wartawan tersebut justru berujung pada ketidakprofesionalan. Hal ini memicu Jafar melontarkan pernyataan bernada kecewa, yakni: “Anda itu mau niat wawancara atau mau berkelahi? Kalau mau berkelahi, silakan, mau di mana juga.”
“Saya merasa dipermainkan oleh wartawan yang bersangkutan. Ketika saya sudah bersikap baik, justru saya mendapat respons yang mengecewakan. Akibatnya, muncul pemberitaan yang merugikan nama baik saya sebagai kepala desa,” ungkap Jafar.
Ultimatum Kades Cikarag
Atas kejadian ini, Jafar mendapat dukungan penuh dari para kepala desa se-Kecamatan Malangbong yang siap mengawal kasus ini. Ia memberikan ultimatum tegas kepada media yang bersangkutan untuk bertanggung jawab dan mengklarifikasi pemberitaan dalam waktu 2×24 jam. Jika tidak, ia berencana membawa kasus ini ke jalur hukum.
Respons GAWATRA
Ketua Umum Gabungan Wartawan Tindak Garut Utara (GAWATRA), Dede Saliman, turut menanggapi polemik ini. Ia menyesalkan kesalahpahaman yang terjadi antara pihak yang mengaku wartawan dan media terkait.
“Berdasarkan analisa sementara dari berbagai keterangan dan bukti yang kami himpun, saya dengan tegas mengecam pemberitaan tersebut. Selain mencederai tugas jurnalistik, pemberitaan yang bernada tuduhan ini berpotensi menimbulkan konflik yang lebih luas,” tegas Dede.
Dengan polemik yang semakin memanas, publik menanti bagaimana respons dari media yang bersangkutan, apakah akan memberikan klarifikasi atau tetap berpegang pada pemberitaan mereka.
(Team)